A.    Latar Belakang

Penelitian tentang usahatani jagung ini dilakukan untuk menganalisis besarnya tingkat keuntungan dan tingkat efisiensi usahatani jagung di Kecamatan Sawit, Kabupaten Boyolali. Menurut Soekartawi (2002), usahatani pada hakekatnya adalah perusahaan, maka seorang petani atau produsen sebelum mengelola usahataninya akan mempertimbangkan antara biaya dan pendapatan , dengan cara mengalokasikan sumberdaya yang ada secara efektif dan efesien, guna memperoleh keuntungan yang tinggi pada waktu tertentu. Dikatakan efektif bila petani atau produsen dapat mengalokasikan sumberdaya yang mereka miliki dengan sebaik-baiknya, dan dikatakan efesien bila pemanfaatan sumberdaya tersebut menghasilkan keluaran (output) yang melebihi masukan (input).

Jagung (Zea mays L) merupakan bahan makanan penghasil karbohidrat kedua setelah padi. Selain dikonsumsi langsung, jagung digunakan sebagai pakan ternak penghasil susu, daging dan juga sebagai bahan baku industri. Oleh karena itu, jagung merupakan komoditas yang mempunyai nilai strategis seperti halnya beras (Anonim, 2002).

Produktivitas usahatani jagung masih rendah. Produktivitas yang rendah ini disebabkan oleh kondisi lahan dan tingkat penerapan teknologinya. Teknologi yang tersedia sudah ada yang bisa meningkatkan produktivitas jagung secara signifikan. Subandi (2005) menyatakan bahwa ditinjau dari aspek produktivitas dan ketersediaan teknologi budidaya, peluang untuk meningkatkan produktivitas jagung ditingkat petani masih terbuka luas. Continue reading