Prinsip-prinsip pengembangan masyarakat terdiri atas gambaran-gambaran yang bertalian secara logis dan prinsip-prinsip tersebut tidak berdiri sendiri-sendiri. Prinsip-prinsip tersebut yaitu:
1. Holisme
Prinsip ini menyatakan bahwa semua fenomena harus dilihat sebagai bagian dari keseluruhan, dan hanya akan bisa dipahami dengan baik apabila kita memperhatikan bagian-bagian lainnya sebagai suatu sistem. Konsekuensinya yaitu filosofi ekosentris, menghormati kehidupan dan alam, menolak solusi linear, perubahan organik.
2. Berkelanjutan/Sustainibilitas
Prinsip ini menyatakan bahwa sebuah sistem harus bisa dikelola dalam jangka panjang, karena itu sumberdaya digunakan hanya pada tingkat (batas) dimana bisa dikembalikan, lebih banyak memanfaatkan sumberdaya energi yang bisa diperbaharui, hasil produksi harus dibatasi sejumlah yang bisa diserap oleh lingkungan, serta konsumsi harus diminimalkan (bukan dimaksimalkan). Beberapa hal yang menjadi konsekuensi prinsip ini adalah: memperhatikan konservasi alam, mengurangi konsumsi, menolak pendekatan ekonomi berbasis pada pertumbuhan, mengurangi pembangunan teknologi (baca: modernisasi), anti-kapitalisme.
3. Keanekaragaman
Prinsip ini menyatakan bahwa keanekaragaman akan menolong ketahanan dan keberlangsungan sebuah sistem; keanekaragaman di dalam lingkungan alam, akan membantu sistem untuk berkembang, beradaptasi, dan bertumbuh; keanekaragaman dalam kebudayaan, akan membantu berkembangnya proses adaptasi dan pilihan. Beberapa hal yang menjadi konsekuensi prinsip ini adalah: menghargai keanekaragaman (alam, sosial-budaya), meyakini bahwa ada banyak alternatif solusi, desentralisasi, jaringan kerjasama dan komunikasi, teknologi sederhana (lower level technology).
4. Perkembangan organik
Menghormati dan menghargai sifat-sifat khusus suatu masyarakat dan memungkinkan serta mendorongnya untuk berkembang sesuai dengan caranya yang unik, melalui pemahaman tentang hubungan yang kompleks antara masyarakat dengan lingkungannya.

Continue reading