Latest Entries »

Prinsip-prinsip pengembangan masyarakat terdiri atas gambaran-gambaran yang bertalian secara logis dan prinsip-prinsip tersebut tidak berdiri sendiri-sendiri. Prinsip-prinsip tersebut yaitu:
1. Holisme
Prinsip ini menyatakan bahwa semua fenomena harus dilihat sebagai bagian dari keseluruhan, dan hanya akan bisa dipahami dengan baik apabila kita memperhatikan bagian-bagian lainnya sebagai suatu sistem. Konsekuensinya yaitu filosofi ekosentris, menghormati kehidupan dan alam, menolak solusi linear, perubahan organik.
2. Berkelanjutan/Sustainibilitas
Prinsip ini menyatakan bahwa sebuah sistem harus bisa dikelola dalam jangka panjang, karena itu sumberdaya digunakan hanya pada tingkat (batas) dimana bisa dikembalikan, lebih banyak memanfaatkan sumberdaya energi yang bisa diperbaharui, hasil produksi harus dibatasi sejumlah yang bisa diserap oleh lingkungan, serta konsumsi harus diminimalkan (bukan dimaksimalkan). Beberapa hal yang menjadi konsekuensi prinsip ini adalah: memperhatikan konservasi alam, mengurangi konsumsi, menolak pendekatan ekonomi berbasis pada pertumbuhan, mengurangi pembangunan teknologi (baca: modernisasi), anti-kapitalisme.
3. Keanekaragaman
Prinsip ini menyatakan bahwa keanekaragaman akan menolong ketahanan dan keberlangsungan sebuah sistem; keanekaragaman di dalam lingkungan alam, akan membantu sistem untuk berkembang, beradaptasi, dan bertumbuh; keanekaragaman dalam kebudayaan, akan membantu berkembangnya proses adaptasi dan pilihan. Beberapa hal yang menjadi konsekuensi prinsip ini adalah: menghargai keanekaragaman (alam, sosial-budaya), meyakini bahwa ada banyak alternatif solusi, desentralisasi, jaringan kerjasama dan komunikasi, teknologi sederhana (lower level technology).
4. Perkembangan organik
Menghormati dan menghargai sifat-sifat khusus suatu masyarakat dan memungkinkan serta mendorongnya untuk berkembang sesuai dengan caranya yang unik, melalui pemahaman tentang hubungan yang kompleks antara masyarakat dengan lingkungannya.

View full article »

Perencanaan sumberdaya manusia merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengantisipasi permintaan-permintaan bisnis dan lingkungan pada organisasi di waktu yang akan datang dan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tenaga kerja yang ditimbulkan oleh kondisi-kondisi tersebut. Pandangan umum ini mengandung arti bahwa ada empat kegiatan yang saling berhubungan, yang membentuk sistem perencanaan sumberdaya manusia yang terpadu (integrated): persediaan sumberdaya manusia sekarang, peramalan (forecasts) suplai dan permintaan sumberdaya manusia, rencana-rencana untuk memperbesar jumlah individu-individu yang qualified, dan berbagai prosedur pengawasan dan evaluasi untuk memberikan umpan balik kepada sistem (Handoko, 1987).

Secara lebih sempit, perencanaan sumberdaya manusia berarti mengestimasi secara sistematis permintaan (kebutuhan) dan suplai tenaga kerja organisasi di waktu yang akan datang. Ini memungkinkan departemen personalia dapat menyediakan tenaga kerja secara lebih tepat sesuai dengan kebutuhan organisasi. Idealnya, organisasi harus mengidentifikasikan baik kebutuhankebutuhan personalia jangka pendek maupun jangka panjang melalui perencanaan. Rencana-rencana jangka pendek menunjukkan berbagai kebutuhan tenaga kerja yang harus dipenuhi selama satu tahun yang akan datang. Sedangkan rencana-rencana jangka panjang mengestimasi situasi sumberdaya manusia untuk dua, lima, atau kadang-kadang sepuluh tahun yang akan datang.

View full article »

Desain pekerjaan menurut Handoko (1991) adalah fungsi penetapan kegiatan-kegiatan kerja seorang individu atau kelompok karayawan secara organisasional. Tujuannya adalah untuk mengatur penugasan-penugasan kerja yang memenuhi kebutuhan organisasi, teknologi dan keperilakuan.

View full article »

PENDAHULUAN

Indonesia memiliki posisi sebagai produsen hasil perikanan sekaligus juga konsumen produk perikanan dunia. Posisi Indonesia sebagai negara konsumen yang cukup besar dengan penduduk saat ini sekitar 240 juta orang merupakan pasar potensial bagi berbagai produk dunia termasuk produk perikanan. Untuk itu, produk perikanan nasional harus diterima menjadi tuan di negeri sendiri sekaligus sebagai dasar untuk masuk dan berkembang di pasar negara lain (Triyanti et al., 2012).

Budidaya ikan lele dumbo merupakan salah satu jenis usaha yang semakin berkembang. Potensi inilah yang terus bertambah dan berkembang di masyarakat pedesaan. Ikan lele dumbo merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang sudah dibudidayakan secara komersial oleh masyarakat Indonesia terutama di pulau Jawa. Menurut Dinas Kelautan dan Perikanan dalam Az-Zarnuji (2011), Budidaya lele berkembang pesat dikarenakan dapat dibudidayakan di lahan dan sumber air yang terbatas, teknologi budidaya mudah dikuasai oleh masyarakat, pemasaranya relatif mudah, dan modal usaha yang dibutuhkan relatif rendah.

Kabupaten Boyolali memiliki potensi cukup besar di bidang perikanan air tawar. Desa Tegalrejo, Kecamatan Sawit atau lebih dikenal sebagai Kampung Lele kemudian ditetapkan menjadi kawasan budidaya lele dan juga sentra pembesaran lele. Selai itu, Kecamatan Banyudono dan Kecamatan Teras menjadi wilayah pendukung (hinterland) atau menjadi sentra pembenihan. Jumlah produksi Kabupaten Boyolali selama 5 (lima) tahun terakhir sebesar 44.735 ton (DKP Kabupaten Boyolali, 2012).

Pemasaran produk adalah satu komponen pasca produksi yang perlu mendapatkan perhatian lebih karena pemasaran merupakan salah satu kunci dalam pengembangan usaha. Sebagai komoditas yang mudah rusak (perisable), pemasaran lele harus mendapatkan perhatian yang serius. Panjang pendeknya saluran pemasaran akan menentukan kualitas lele sehingga akan berpengaruh terhadap besar kecilnya biaya, keuntungan, margin pemasaran serta efisiensinya. View full article »

Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman secara ekologi, baik faktor biotik dan abiotik di lingkungan tumbuh tanaman tersebut, harus diketahui dalam usaha budidaya. Faktor biotik adalah faktor hidup yang meliputi semua makhluk hidup di bumi, baik tumbuhan maupun hewan. Faktor abiotik, yaitu terdiri dari benda-benda mati seperti air, tanah, udara, cahaya, matahari dan sebagainya. Dalam ekosistem, tumbuhan berperan sebagai produsen, hewan berperan sebagai konsumen, dan mikroorganisme berperan sebagai dekomposer. Tanaman dalam kondisi alamiah maupun dibudidayakan dengan pertanian seringkali mengalami stres akibat kondisi lingkungan (environmental stresses). Stres biasanya didefinisikan sebagai faktor luar yang tidak menguntungkan yang berpengaruh terhadap tanaman.

Pertumbuhan merupakan proses pertambahan jumlah dan ukuran sel yang bersifat permanen (tetap), tidak bisa balik (irreversible) dan dapat dinyatakan secara kuantitatif. Sedangkan perkembangan merupakan proses perubahan dalam bentuk menuju ke tingkat yang lebih sempurna yang bersifat kualitatif dan irreversible. Pertumbuhan dan perkembangan  tanaman dapat dipengaruhi dalam berbagai cara oleh lingkungan. Kondisi lingkungan yang sesuai selama pertumbuhan akan merangsang tanaman untuk berbunga dan menghasilkan benih. Kebanyakan spesies tidak akan memasuki masa reproduktif jika pertumbuhan vegetatifnya belum selesai dan belum mencapai tahapan yang matang untuk berbunga. Pertumbuhan suatu tanaman yang diproduksi akan selalu dipengaruhi oleh faktor dalam maupun faktor luar dari tanaman itu sendiri.

View full article »

Brunei Darussalam adalah negara dengan multi etnis, dimana etnis-etnis tersebut tergabung dalam satu kelompok etnis yang bernama Barunay. Keragaman yang ada dalam etnis-etnis yang berbeda tersebut bukanlah terletidak pada aspek agama, melainkan budaya, sosial, dan bahasa. Pribumi Brunei yang beragama Islam lebih cenderung menjadi Brunei Malays, walaupun mereka sepenuhnya tidak berbicara bahasa Melayu. Orang Brunei juga menjalankan puasa seperti pemeluk agama Islam lainnya. Pakaian dan makanan orang Brunei dan Malaysia hampir sama. Motto negara Brunei adalah “Senantiasa membuat kebajikan dengan petunjuk Allah”.

Wilayah negara Brunei Darussalam terbagi menjadi 4 wilayah daerah (semacam distrik/ propinsi) yaitu :

  1. Brunei Muara (di sini terletak ibu kota negara yaitu Bandar Seri Begawan).
  2. Kuala Belait (di sini ada tambang minyak & gas).
  3. Tutong (di sini banyak wisata pantai, salah satunya bernama pantai Jerudong).
  4. Temburong (untuk ke sini harus melewati Malaysia. Perlu visa Malaysia kalau lewat darat, dan tidak perlu visa bila lewat air/ sungai).

View full article »

A.    Latar Belakang

Penelitian tentang usahatani jagung ini dilakukan untuk menganalisis besarnya tingkat keuntungan dan tingkat efisiensi usahatani jagung di Kecamatan Sawit, Kabupaten Boyolali. Menurut Soekartawi (2002), usahatani pada hakekatnya adalah perusahaan, maka seorang petani atau produsen sebelum mengelola usahataninya akan mempertimbangkan antara biaya dan pendapatan , dengan cara mengalokasikan sumberdaya yang ada secara efektif dan efesien, guna memperoleh keuntungan yang tinggi pada waktu tertentu. Dikatakan efektif bila petani atau produsen dapat mengalokasikan sumberdaya yang mereka miliki dengan sebaik-baiknya, dan dikatakan efesien bila pemanfaatan sumberdaya tersebut menghasilkan keluaran (output) yang melebihi masukan (input).

Jagung (Zea mays L) merupakan bahan makanan penghasil karbohidrat kedua setelah padi. Selain dikonsumsi langsung, jagung digunakan sebagai pakan ternak penghasil susu, daging dan juga sebagai bahan baku industri. Oleh karena itu, jagung merupakan komoditas yang mempunyai nilai strategis seperti halnya beras (Anonim, 2002).

Produktivitas usahatani jagung masih rendah. Produktivitas yang rendah ini disebabkan oleh kondisi lahan dan tingkat penerapan teknologinya. Teknologi yang tersedia sudah ada yang bisa meningkatkan produktivitas jagung secara signifikan. Subandi (2005) menyatakan bahwa ditinjau dari aspek produktivitas dan ketersediaan teknologi budidaya, peluang untuk meningkatkan produktivitas jagung ditingkat petani masih terbuka luas. View full article »

Kemitraan pada dasarnya merupakan sarana untuk saling memajukan dua belah pihak yang bermitra. Filosofi dari kemitraan yang dilakukan antara BUMN/BUMS dengan koperasi agroindustri di Kabupaten Batanghari adalah peningkatan keberhasilan koperasi yang bergerak di bidang agroindustri. Diharapkan pada gilirannya nanti, koperasi dapat benar-benar menjadi kekuatan perekonomian rakyat.

Prinsip kemitraan terdiri dari kesamaan, keterbukaan, dan saling menuntungkan. Kesamaan artinya bahwa dalam kemitraan yang dijalin, tidak ada yang direndahkan antara koperasi agroindustri di kabupaten Batanghari dan juga BUMN/BUMS. Dua belah pihak yang bermitra juga saling terbuka, tidak ada niat buruk yang disembunyikan dalam menjalin kemitraan. Prinsip yang paling terlihat adalah saling menguntungkan. BUMN/BUMS bisa mendapat hasil produksi lebih banyak dari suplai koperasi agroindustri. Koperasi agroindustri sendiri mendapat keuntungan tidak hanya dalam penyaluran hasil produksi tetapi juga dalam manajemen dan juga peningkatan kualitas sumber daya manusia.

Asas dalam bermitra yang baik terdiri dari empat hal yaitu kesejajaran kedudukan mitra, saling membutuhkan, saling menguntungkan, dan saling memenuhi etika bisnis kemitraan. Koperasi agroindustri memang lebih besar ketergantungannya kepada BUMN/BUMS bila dibandingkan dengan sebaliknya. Namun, BUMN/BUMS tetap tidak menganggap rendah koperasi agroindustri.  BUMN/BUMS membutuhkan koperasi agroindustri untuk menjamin kontinuitas suplai bahan baku dan koperasi agroindustri membutuhkan BUMN/BUMS untuk menjamin kontinuitas serapan hasil produksi anggotanya. Hal itulah yang membuat hubungan kemitraan menjadi menguntungkan kedua belah pihak yang bermitra. Etika bisnis kemitraan juga dipenuhi dengan baik. Terbukti kerjasama mereka tidak hanya dalam hal hasil produksi tetapi juga BUMN/BUMS membantu meningkatkan kualitas sumber daya manusia di koperasi agroindustri berupa pengorganisasian dan juga pelatihan di bidang teknis budidaya maupun manajemen koperasi melalui program Sarjana Masuk Desa. View full article »

Terkait dengan masalah modal, maka menjadi tugas pengurus untuk mendapatkan modal/dana dan menggunakannya seefisien dan seefektif mungkin. Optimalisasi penggunaan dana merupakan cara untuk mencapai tujuan manajemen keuangan dalam koperasi. Optimalisasi penggunaan modal akan dapat memaksimalisasi profit atau SHU dan pada gilirannya akan dapat memaksimisasi kesejahteraan anggota. SHU yang meningkat dan kesejahteraan anggota yang meningkat akan menambah kepercayaan pihak ketiga (kreditur) terhadap koperasi. Dengan kepercayaan tersebut, maka koperasi memiliki peluang untuk dipercaya mengelola modal yang lebih besar lagi dengan manajemen pembelanjaan yang tersistematis. Manajemen koperasi dapat diartikan mengendalikan, mengarahkan dan memanfaatkan segala sumber daya yang ada untuk tujuan memajukan atau mensejahterakan para anggota dan pengurus koperasi. View full article »

Dengan banyaknya dampak negatif pemakaian pestisida serta pembatasan pemakaian insektisida sintetik tertentu sebagai pengendali serangga hama, dapat menyebabkan kerusakan lingkungan, maka peluang pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman ( OPT ) secara hayati akan sangat besar untuk kelestarian lingkungan alam. Pengendalian secara hayati dengan pemakaian Nematode Entomopatogen (NEP) yang sudah dilaksanakan secara luas di beberapa Negara di Eropa, Australia, Asia, china, dan Amerika.Pemakaiannya di Indonesia masih sangat kecil dan terbatas. Di Indonesia  pemanfaatan agens pengendali secara hayati dengan NEP untuk mengendalikan serangga hama baik pada tanaman Perkebunan, Pangan, Rumput lapangan  golf serta Hortikultura menggunakan Steinernema spp dan Heterorhabditis spp sebagai isolat asli Indonesia. Sehingga lebih mudah untuk diterapkan (Sulistyanto, 2000).

                NEP tersebut memiliki virulensi yang tinggi terhadap inangnya, membunuh inangnya yang cepat ( 24 – 48 jam ), dapat diproduksi secara missal baik dimedia hidup maupun media buatan dengan biaya yang relative murah,diaplikasikan dengan mudah dan kompatibel dengan insektisida yang lain. Dari kenyataan ini maka penelitian untuk mengendalikan serangga hama tanaman secara hayati dengan NEP sangatlah diperlukan untuk menunjang program PHT yang akrab lingkungan. Nematoda adalah cacing dengan tubuh tak bersegmen, bulat panjang dengan kedua ujung lancip; sebagian besar hidup bebas namun ada juga yang parasit. Nematoda Entomopatogen (NEP) merupakan nematode yang bersifat vector dari bakteri yang memarasit serangga inang dengan penetrasi langsung melalui Kutikula serangga dan lubang lubang alami seperti Spiracle, mulut, dan anus (Sulistyanto, 2000).

                Nematoda Entomopatogen ( NEP )  masuk ketubuh serangga dengan menyerang  aliran darah ( Hemocoel ) dan masuk kedalam saluran pernapasan ( Vesikel ). Selanjutnya NEP mengeluarkan bakteri simbion yaitu bakteri yang bersifat Simbiosis mutualisme dan tersimpan di instestinal dan lumen usus nematode. View full article »